NgopiDW.com – Thibbun Nabawi adalah pengobatan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. Namun, istilah ini baru muncul pada sekitar abad ke-13M untuk menunjukan ilmu kedokteran dalam islam. Sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurafat [wiki].
“Tidaklah Allah S.W.T menurunkan penyakit beserta penawarnya [H.R Bukhari]”.
Asal Istilah Thibbun Nabawi
Istilah Thibbun Nabawi yang familiar di sekitar abad ke 13M itu, di tulis dalam kitab Zaadul Ma’ad oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Oleh karena beliaulah, istilah tersebut menjadi terkenal sampai sekarang.
Baca juga : Obat Corona Ditemukan, 5 Pasien Dinyatakan Sembuh
Dalam bahasa Arab, thibb berasal dari thabba – yathubbu – thabban yang bermakna kemahiran, memperbaiki, mengobati. Thabbib berarti pelaku yang mengobati atau dokter. Sehingga, thibb-an-nabawi secara bahasa berarti pengobatan nabi.
Adapun Ibnu Qayyim menjelaskan dalam kitabnya, istilah Thibb mempunyai makna mengetahui kondisi kesehatan tubuh manusia. Termasuk memelihara dan pengobatan penyakit juga masuk dalam “kondisi kesehatan” yang dimaksud.
Dan menurut sumber kami Raden Tubagus Muhammad Syaiful Rahmat Abdussalam yang pernah kami tulis artikelnya disini. Pengobatan Thibbun Nabawi berbeda dengan pengobatan Dokter pada umumnya.
Karena Thibbun Nabawi bersifat qath’i dan ilahi yang bersumber dari wahyu kenabian dan kesempurnaan akal. Sedangkan pengobatan selain dari Thibbun Nabawi secara umum hanya berlandaskan perkiraan, dugaan, dan percobaan.
Pengobatan ini baru akan terasa manfaatnya, jika menerima dan meyakini Allah akan memberikan kesembuhan baginya. Jadi yang melakukan pengobatan ini, syarat pertama yakni harus percaya akan kebesaran Allah S.W.T.
Baca juga : Aplikasi Peduli Lindungi Tangkal Virus Corona
Lagi menurut Ibnu Qayyim, “Hal-hal tersebut bukanlah disebabkan kekurangan pada obat, namun lebih disebabkan buruknya karakter, rusaknya tempat, dan tidak adanya penerimaan,”.
Jenis Obat Yang di Pakai
Jenis obat-obatan yang di pakai pada pengobatan ini, tersirah pada kisah Rasul, Hadis dan Al-Qur’an. Seperti diantaranya habatussauda atau jintan hitam, madu, minyak zaitun, kurma, air zam-zam, bawang putih, ismid, dan kam’ah.
Rasul juga mengajarkan pengobatan seberti bekam, dan gurah. Selain itu, ayat Al-Qur’an juga sering kali digunakan untuk pengobatan. Metode ini lebih dikenal dengan metoda Ruqyah.
Dilansir dari republika, Ibnu Qayyim secara garis besar membagi tiga jenis pengobatan nabi, yakni pengobatan dengan menggunakan obat-obatan alami (herbal), pengobatan dengan menggunakan obat-obatan ilahiah (petunjuk ketuhanan), serta pengobatan dengan menggabungkan kedua unsur tersebut.