Mitra Grab Pakai Kymco EV Buat Mondar Mandir Nganter Makanan

mitra grab pakai kymco ev
Mitra Grab Pakai Kymco Like EV Buat Nganterin Makanan /Grab Indonesia

ngopiDW.comSetelah resmi SPBKLU resmi meluncur 3/11/2020 kemarin, sekarang Mitra Grab pakai Kymco EV buat mondar mandir nganterin makanan.

Seperti dikutip dari KabarOto.com 04/11/2020, Grab telah mengoperasikan sebanyak 20 unit Kymco EV di daerah Cikokol, Tangerang. Unit yang digunakan ialah Kymco Agility EV dan Like EV.

Read More

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, selain pakai Kymco mitra Grab juga menggunakan kendaraan listrik lainya. Seperti Hyundai Ionic, Selis, dan Viar. Dan mereka mengklaim sudah 5.000 kendaraan listrik yang beroperasi di Indonesia, mulai dari e-scooter, sepeda, motor dan mobil listrik.

Presentasenya untuk dua motor listrik tersebut, belum bisa disebutkan. Hanya mitra terpilih saja dan memiliki peforma bagus yang bisa menggunakan motor listrik tersebut.

“Sifatnya kendaraan dengan model sewa, dengan mitra Grab yang mau mencoba,” terang Stephanus Widi, Head of EV Business, Grab Indonesia.

Grab memberikan kesempatan untuk mitra mencoba kendaraan listrik, dengan melakukan sewa (rental) harian. Tujuannya agar mendapatkan manfaat dari kendaraan listrik.

charging station kymco ionex
Mitra Grab Melakukan Penukaran Baterai di Charging Station Kymco iONEX

“Menggunakan motor listrik seperti apa, dan untuk harian seperti apa, tentu ada bedanya dengan motor konvensional,” terang Stephanus.

Kerjasama dengan pabrikan asal Taiwan ini bukan pertama kali, karena menurut dia, Kymco bagian dari investor dari Grab. Kymco menaruh capital investment di Grab, dan ini bentuk kerjasama strategis.

Baca juga :  Yamaha XSR 155 Harga dan Spesifikasi

“Grab memfokuskan pada ekosistemnya, kemudian Kymco membawa teknologi yang sudah sukses diimplementasikan di Taiwan,” terangnya.

Seperti yang sudah diungkapkan saat launching SPBKLU (Statisiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) 3/11/2020. Grab bersama Kymco telah mengoperasikan satu unit SPBKLU di Cikokol, Tangerang.

Upaya Grab Mendukung Visi Pemerintah Mengurangi Emisi Karbon

“Grab ikut mendukung visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29 persen di tahun 2030, melalui inisiatif kami. Saat ini kami sudah mengoperasikan lebih dari 5.000 armada kendaraan berbasis listrik”. Ujar Ridzki dalam acara peringatan HLN ke-75, secara virtual, Selasa.

Dari segi biaya operasi, kendaraan berbasis listrik memiliki nilai ekonomis 20-30 persen dibandingkan dengan kendaraan berbasis fosil. Meski begitu, Ridzki mengakui bahwa harga beli yang terbilang cukup tinggi menjadi salah satu isu dalam penggunaan kendaraan berbasis listrik.

Untuk menyiasati hal itu, Grab Indonesia berinovasi melakukan kerjasama dengan sejumlah produsen kendaraan, termasuk Kymco. Penggunaan kendaraan berbasis listrik tersebut digunakan Grab dalam operasi layanan pengantaran barang dan makanan.

“Kenapa ada inovasi di sini, pertama, polanya adalah pola sewa, jadi cukup terjangkau. Kedua, dengan pola pengantaran barang dan makanan, itu produktivitasnya sangat tinggi. Sehingga memang cocok untuk bisnis model seperti ini,” kata Ridzki.

Plan Jangka Panjang

Namun, untuk jangka panjang, Ridzki mengatakan telah berdiskusi dengan sejumlah kementerian terkait. Seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kementerian Keuangan. Terkait untuk memberikan usulan dalam hal ekosistem kendaraan berbasis listrik soal pola insentif, terutama untuk perpajakan.

Baca juga :  Rumah Berjalan Valentino Rossi, Harganya Rp 5,4 miliar

Sementara dari sisi teknologi, Ridzki mengatakan penggunaan kendaraan berbasis listrik pada armada layanan pengantaran barang dan makanan Grab telah dioptimalisasikan. Dengan mengontrol radius jarak pengantaran, mengingat pengisian baterai belum banyak, sehingga produktivitas mitra tetap terjaga.

Selain itu, untuk mendukung produktivitas, Grab juga telah bekerjasama dengan penyedia kendaraan listrik, khususnya roda dua, untuk memiliki baterai cadangan.

“Sedangkan untuk kendaraan roda empat, saat ini kami operasikan memang dengan kapasitas baterai yang tinggi. Karena mereka bukan pengantaran makanan, mereka pengantaran orang, mereka jarak tempuhnya juga bisa jauh 400km, ” ujar Ridzki.

Oleh karena itu, menurut Ridzki operasional SPBKLU, yang diluncurkan hari ini, akan sangat penting untuk produktivitas pengemudi.

Melalui SPBKLU pengendara dapat menukar baterai yang lama dengan baterai yang sudah terisi dari rak penyimpanan. Dan hanya membutuhkan waktu penukaran sekitar 3 menit.

Dengan semakin banyaknya SPBKLU, pengisian baterai kendaraan bermotor listrik dapat menjadi lebih cepat. Dan diharapkan semakin banyak masyarakat beralih ke kendaraan bermotor listrik.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif berharap untuk seluruh ekosistem dapat mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik.

“Kita dorong terus sama sama pemakaian kendaraan listrik ini. Mari kita berkendaraan listrik ke depan, supaya bisa menciptakan udara yang lebih bersih dan hemat energi,” ujar Menteri Arifin.

Sumber : KabarOto & AntaraNews

Photo by : Grab Indonesia

Related posts